Reiciendis voluptatibus...

At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti...

Reiciendis voluptatibus maiores

Asumenda omnis dolor...

At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti...

Asumenda omnis dolor

Voluptates repudiandae ...

At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti...

Voluptates repudiandae sint

Necessitatibus saepe ev...

At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti...

Necessitatibus saepe eveniet

Omnis dolor repellendus...

At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti...

Omnis dolor repellendus

Pomnis voluptas assumen...

At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti...

Pomnis voluptas assumenda

Harum quidem rerum...

At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti...

Harum quidem rerum
  • Reiciendis voluptatibus maiores
  • Asumenda omnis dolor
  • Voluptates repudiandae sint
  • Necessitatibus saepe eveniet
  • Omnis dolor repellendus
  • Pomnis voluptas assumenda
  • Harum quidem rerum

Selasa, 19 Februari 2013

Misteri Kekuatan Mistis dan Bencana Tenggelamnya Titanic



 Pada tanggal 14 April 1912, kapal “Titanic”, yang menjadi kebanggaan perusahaan angkutan laut “White Star Line”, pada waktu perjalanannya yang pertama dari London menuju New York, membentur sebuah gunung es di sebelah Selatan dari Newfoundland, dan tenggelam dengan sebagian besar awak kapal dan penumpang-penumpangnya.

Tenggelamnya kapal “Titanic” itu, yang masih tetap merupakan bencana pelayaran yang paling mengerikan dalam abad ini, menyebabkan kematiannya 1.675 orang manusia. Apakah yang sebenarnya telah terjadi?

Bagaimanakah Raksasa Lautan Pasifik itu, yang pada waktu itu dianggap sebagai sebuah kapal laut yang paling indah, serta paling besar dan paling aman, di dunia, dapat mengalami nasib demikian buruk dan tenggelam?

Usaha-usaha penyelidikan, yang kemudian diadakan, tidak pernah berhasil untuk menjelaskan sepenuhnya sebab-musabab bencana itu. Jadi, para penyelidik tidak pernah dapat menemukan sebab-sebabnya, mengapa Kapten Smith, yang memegang komando atas kapal itu, bertindak demikian aneh.

Smith merupakan seorang pelaut yang hebat, sangat berpengalaman dalam perjalanan pelayaran mengarungi samudera, dan dia mengenal jalan-laut dari London ke New York seperti telapak tangannya sendiri.


Akan tetapi, pada hari terjadinya bencana itu, dia mempunyai tindak-perbuatan yang sangat aneh, di antaranya yang paling jelas adalah, bahwa dia telah mengambil jalan yang tidak umum dan telah berlayar dengan kecepatan melampaui batas; dan lagi, bahwa dia, secara tidak masuk akal, tidak mau minta pertolongan kapal lain, yang berlayar juga di daerah itu.

Dan yang lebih mengherankan lagi adalah adanya kenyataan, bahwa para penyelidik telah dapat mengumpulkan keterangan dari para penumpang, yang tidak menjadi korban bencana, bahwa Kapten Smith tidak memberitahukan cara menyelamatkan diri sampai pada saat yang terakhir. Segala sesuatunya menunjukkan, bahwa Kapten Smith telah kehilangan kesadarannya.

Walaupun demikian, semua kenyataan itu sama sekali belum memberikan suatu penjelasan. Kenyataan-kenyataan itu malahan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan lain. Apakah sebenarnya yang menimbulkan keadaan, di mana Kapten Smith seakan-akan kehilangan ingatan itu?

Dalam suatu usaha maksimal untuk menemukan suatu penjelasan, yang masuk akal, mengenai kejadian-kejadian aneh itu, beberapa orang wartawan, yang telah ditunjuk untuk mengikuti penyelidikan sebab-musabab bencana itu, berhasil mengemukakan suatu dugaan, yang sangat mengejutkan.

Pada waktu terjadinya bencana itu, “Titanic” mengangkut 2.200 orang penumpang, 40 ton kentang, 1.200 botol aer-belanda, 7.000 karung kopi, 3.500 butir telor, dan lain-lainnya …. dan sebuah mumi Mesir.


Mumi itu adalah milik seorang pengumpul Inggris, Lord Canterville, yang menyuruh mengangkutnya dari London ke New York, di mana sedang diadakan pameran benda-benda Mesir kuno.

Mumi itu adalah mayat seorang tukang ramal, yang hidup dalam jaman Amenophis IV; makamnya telah diketemukan di Tell el-Amarna. Mumi itu, seperti halnya mumi-mumi Mesir lainnya, mengenakan sangat banyak benda – benda ajimat.

Terutama di bawah kepalanya, terdapat sebuah amulet, yang berisi gambar Dewa Osiris, disertai tulisan, yang berbunyi sebagai berikut: “Bangunlah dari tidur anda, yang nyenyak; sorot mata anda akan mengalahkan segalanya, yang dilakukan terhadap anda”.

Tambahan lagi, benda antik itu, karena nilainya yang luar biasa, tidak dimuat dalam ruangan barang-barang. Ditutup rapat dalam sebuah peti kayu, yang kokoh kuat, mumi itu ditaroh di belakang tempat komando Kapten Smith.

Dalam “Magic Egypt” (= Mesir yang gaib), London tahun 1961, John Newbargton menulis sebagai berikut: “Mummi itulah, yang menyebabkan kegilaan Kapten Smith. Mumi itu pasti diperlengkapi dengan sistim perlindungan berdasarkan pemancaran radioaktif, yang juga telah merusak semua alat pelayaran dari kapal ‘Titanic’ “.

On April 14, 1912, the ship "Titanic", which became the pride of the sea transport companies "White Star Line", at the time of the first journey from London to New York, struck an iceberg south of Newfoundland, and sank with most of the crew ships and passengers.

Sinking ship "Titanic", which still remains the most horrible disasters in the shipping of this century, causing his death 1675 persons. What really happened?

How Giant Pacific Ocean, which at that time regarded as a most beautiful ships, as well as the largest and most secure, in the world, can suffer a bad fate and drown?

Investigation efforts, which was then held, never managed to fully explain the cause of the disaster. Thus, investigators have never been able to find the causes, why Captain Smith, who assumed command of the ship, acting so strange.

Smith is a great sailor, very experienced in traveling across the ocean voyage, and he knows the sea-road from London to New York as the palm of his hand.

However, on the day of the disaster, he has a follow-act very strange, among the most obvious is, that he has taken a path that is not common and has been sailing with a speed limit, and again, that he, as not incoming sense, does not want to ask for help the other ship, which sailed well in the area.

And more surprising is the fact, that the investigators have been able to collect information from passengers, who do not become victims of the disaster, that Captain Smith did not tell you how to save themselves until such time as the last. Everything indicated that Captain Smith had lost consciousness.

Nevertheless, the fact that all is not yet provide an explanation. The realities that in fact raises other questions. What exactly is causing the situation, in which Captain Smith as if he had memory loss?

In a maximum effort to find an explanation, which makes sense, about the strange occurrences, some journalists, who have been appointed to follow the investigation into the cause of the disaster, managed to put forward a conjecture, which is very surprising.

At the time of the disaster, "Titanic" carries 2200 passengers, 40 tons of potatoes, bottles of Aer-dutch 1200, 7000 bags of coffee, eggs 3500 eggs, and others .... and an Egyptian mummy.

The mummy belongs to a British collector, Lord Canterville, who had to transport from London to New York, where the exhibition is being held ancient Egyptian objects.

The mummy is the corpse of a fortune-teller, who lived in the era of Amenophis IV; his tomb was discovered in Tell el-Amarna. Mummy, as well as other Egyptian mummies, dressed in very many objects - objects amulet.

Especially under the head, there is an amulet, which contains pictures god Osiris, with the caption, which reads as follows: "Arise from your sleep, who soundly; your eyes will beat everything, being committed against you".

Moreover, antiques, for exceptional value, are not contained in the space of goods. Sealed in a wooden crate, a sturdy strong, the mummy was laid in the back where the command of Captain Smith.

In "Magic Egypt" (= Egypt Unseen), London in 1961, John Newbargton writes as follows: "Mummi reason, that causes madness Captain Smith. Mummy must be equipped with a protection system based on radioactive emission, which also has destroyed all the equipment from the cruise ship 'Titanic'. "
Diposting oleh Unknown 0 komentar

FOTO: Casa Batllo, Rumah dari Tulang

Dipulihkan dan direnovasi oleh arsitek modernis Spanyol Antoni Gaudi di tahun 1905-1907, Casa Batllo sekarang salah satu bangunan yang paling diabaikan oleh para wisatawan yang berkunjung ke Barcelona. Casa Batllo adalah sebuah museum sekarang.


Nama lokal untuk bangunan Casa dels ossos (House of Bones), dan memang memang memiliki mendalam, kerangka kualitas organik. Casa Batllo atap telah dibandingkan dengan makhluk reptil, tulang punggung dinosaurus raksasa, naga dibunuh oleh St George (Sant Jordi menjadi santo pelindung Catalan).









Tampaknya bahwa tujuan dari desainer adalah untuk menghindari garis lurus sepenuhnya. Banyak dari fasad yang dihiasi dengan mosaik yang terbuat dari ubin keramik patah yang dimulai dalam nuansa oranye keemasan pindah ke biru kehijauan.









Dari balkon yang menyerupai tulang binatang dengan skala seperti permukaan fasad depan, gedung adalah sebuah tour de force dari seorang seniman mencapai puncak kekuasaannya. Di malam hari dengan penerangan fasad memiliki iridescence seperti sisik ikan. Menyelesaikan polychromic ini dikenal sebagai trencadís.





Diposting oleh Unknown 0 komentar

Perkumpulan Kipas Hitam di Indonesia


Meski kalah perang, Jepang tak mau menyerah begitu saja. Untuk menghadapi Sekutu, dibentuklah sejumlah perkumpulan rahasia. Anggota Kipas Hitam membantu gerakan Dood alle Inlanders (bunuh semua bangsa Indonesia).

Setelah Jepang menyerah terhadap Sekutu pada 14 Agustus 1945, Departemen Propaganda (Sendenbu) di bawah pimpinan Hitoshi Shimizu berusaha melakukan perlawanan. Dia mendirikan perkumpulan rahasia Ular Hitam, berisi orang-orang Indo-Belanda bermarkas di Bogor; Chin Pan, menampung orang-orang Tionghoa; dan yang terpenting adalah Kipas Hitam.

“Kipas Hitam dibentuk untuk mempersiapkan orang-orang Indonesia melakukan perang kemerdekaan di bawah bimbingan Jepang,” tulis Joyce C. Lebra dalam Tentara Gemblengan Jepang.

Menurut Aiko Kurasawa dalam Mobilisasi dan Kontrol, Shimizu adalah seorang propagandis profesional yang memulai kariernya di China pada 1930-an. Dia kembali ke Jepang pada 1940 dan bergabung dengan Persatuan Pembantu Pemerintahan Kekaisaran (Taisei Yokusankai), organisasi massa bentukan pemerintah Jepang, yang kemudian menjadi model bagi Jawa Hokokai. Dia juga bergabung dengan Toa Remmei (Federasi Asia Timur). 

Shimizu, sebagai dikutip Lebra, ingat, “Saya berafiliasi dengan Toa Remmei di masa lalu, dan saya punya gagasan untuk mengembangkannya di Indonesia sebuah gerakan spiritual populer yang mencerahkan, yang bisa disebut sebagai gerakan Asia.”

Shimizu sempat berhenti dan bekerja di Biro Penerangan Kabinet (Naikaku Johokyoku), hingga ditarik oleh Angkatan Darat ke-16 sebagai atase sipil yang bertugas militer dan bertanggungjawab atas propaganda di Indonesia. Di sinilah ide-idenya direalisasikan, dengan membentuk organisasi-organisasi massa yang akan dimobilisasi untuk memberi dukungan politik bagi kepentingan perang Jepang.

Shimizu dekat dengan orang-orang Indonesia, dari kalangan pemuda maupun tokoh nasional seperti Sukarno-Hatta. Dia memberikan rumah di Pegangsaan Timur 56 dan mobil limusin Buick –kelak menjadi mobil kepresidenan– untuk Sukarno. Menjelang proklamasi, dia membantu mencarikan kain merah putih untuk bahan Fatmawati membuat bendera.

Dia berperan dalam pembentukan organisasi massa yang menggerakkan dukungan politik bagi Jepang: Gerakan Tiga-A (Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia), Pusat Tenaga Rakyat, Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Rakyat), dan Shuisintai (Barisan Pelopor). 

Dia juga mendirikan Asrama Angkatan Muda di Menteng 31, yang menyediakan tempat bagi para pemuda untuk mendapatkan pendidikan politik. Pembentukan sejumlah perkumpulan rahasia menjadi salah satu upaya terakhirnya di tengah kekalahan perang Jepang.

Kipas Hitam bukanlah khas Indonesia. Menurut R-H. Barnes dalam Fransiskus/Usman Buang Duran: Catholic, Muslim, Comunist, Kipas Hitam bersama Banteng Hitam dan Naga Hitam merupakan bagian dari Perkumpulan Naga Hitam (Kokuryukai). 
Perkumpulan Naga Hitam merupakan kelompok ultranasionalis paramiliter Jepang yang dibentuk pada 1901 oleh Ryohei Uchida. Perkumpulan ini menerbitkan jurnal dan menggelar sekolah pelatihan spionase, yang dikirim untuk mengumpulkan informasi dari Rusia, Manchuria, Korea, dan China. Selain itu, organisasi ini menekan para politisi Jepang agar mengadopsi kebijakan luar negeri yang kuat. Kokuryukai mendukung Pan-Asianisme.

“Para anggota Perkumpulan Naga Hitam melakukan aksi bersenjata, provokasi dan pembunuhan guna kepentingan rezim kekaisaran. Terutama saat penaklukan Manchuria (China), mereka melakukan pembunuhan dan propaganda yang aktif dan efektif,” tulis Peter Schumacher dalam Een Bende op Java.

Di Indonesia, suratkabar Persatoean mengindikasikan bahwa dana pembentukan Kipas Hitam berasal dari “fonds kemerdekaan” yang dikumpulkan Jepang selama pendudukan. Fonds ini dimaksudkan untuk kegiatan pemuda, pendidikan, dan bantuan bagi rakyat miskin. “Yang harus bertanggung jawab atas sebagian besar propaganda ini ialah Hitoshi Shimizu,” tulis Persatoean, 9 Mei 1946.

Tapi Shimizu tak bisa mengawal perkumpulan rahasianya. Dia keburu ditangkap Sekutu pada akhir 1945. Dia diinterogasi di Jakarta dan mengaku bertanggung jawab atas propaganda supaya penduduk membeci segala bangsa berkulit putih, terutama Belanda, “dan menyusun gerakan rahasia yang akan mampu bekerja atas kemauan sendiri, bila Jepang terpaksa menyerah sendiri, dia mendirikan Kipas Hitam,” tulis Soeloeh Ra’jat, 23 Agustus 1946.

Tanpa Shimizu, Kipas Hitam terus berjalan. Keberadaannya bahkan menarik perhatian banyak pemuda, dan juga Sutan Sjahrir. Dalam pamfletnya Perdjoengan Kita, Sjahrir menulis betapa perkumpulan rahasia Jepang, termasuk Kipas Hitam, mulai memberi pengaruh pada para pemuda.“Meskipun secara lahir para pemuda membenci Jepang, namun jiwa mereka telah terpengaruh oleh propaganda Jepang, sehingga tingkah laku dan cara berpikir mereka mencontoh Jepang. Ini terlihat dari kebencian mereka terhadap bangsa-bangsa asing, terutama Sekutu dan Belanda,” tulis Sjahrir.

Alih-alih melawan Sekutu, Kipas Hitam malah membuat kekacauan di sejumlah tempat. Di Bondowoso, misalnya, ditemukan selebaran dan pamflet, mengatasnamakan Kipas Hitam dan Pedang Samurai, yang berisi ancaman kepada polisi setempat. “Pedang Samurai yang selama perang hanya membuktikan kekejaman terhadap penduduk dan Kipas Hitam yang hanya mengacau dan merusak harus lenyap dari Indonesia,” tulis Pelita Rakjat, 2 Juli 1948.

Anggota Kipas Hitam pun harus berhadapan dengan para pemuda republiken. Soeara Rakjat, 1 Oktober 1945, memberitakan pemuda republiken menangkap 20 anggota Kipas Hitam di stasiun kereta api dan menyita sejumlah senjata. Penangkapan dilakukan oleh para pemuda kereta api, Barisan Pelopor, polisi, dan lain-lain. Pemuda kereta api juga menangkap empat anggota lainnya di sebuah terowongan kereta api dan menyita uang sebesar f.50.000.

Di Surabaya, dilakukan razia, terlebih tersiar kabar anggota Kipas Hitam membantu gerakan Dood alle Inlanders (bunuh semua bangsa Indonesia). Menurut Sutomo, para pemuda dan anak kampung sering memberhentikan mobil pembesar Jepang. Setelah berhenti, mereka memaksa penumpang turun, dan menginterogasi apakah kenal gerakan Kipas Hitam atau tidak. Jika tak kenal, mereka boleh melanjutkan perjalanan tapi dengan berjalan kaki. Mobil disita. “Alasan mencari kaki tangan Kipas Hitam terus digunakan oleh rakyat dan pemuda dalam usaha menambah jumlah kendaraan untuk Republik Indonesia,” kata Sutomo dalam Pertempuran 10 November 1945: Kesaksian dan Pengalaman Seorang Aktor Sejarah.

Gerakan Kipas Hitam perlahan memudar.

Di kemudian hari, Shimizu tetap menjalin kontak dengan Indonesia. Dia membentuk Asosiasi Kebudayaan Jepang-Indonesia dan, setelah tahun 1964, berusaha menghubungkan perkumpulan kebudayaannya dengan Lembaga Persahabatan Indonesia-Jepang, yang diketuai Ratna Sari Dewi sejak Mei 1964. Dia kembali mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh yang pernah dia kenal di zaman Jepang pada 1977, termasuk menemui Fatmawati.


Diposting oleh Unknown 0 komentar

Legenda Makhluk Misterius El Ucumar


Ucumar Zupai ( terkadang disebut Sachayoj, Ucu, Ukumar-zupai,Ucamari,Jucamari ) merupakan makhluk cryptoid yang dideskripsikan berbentuk seperti Bigfoot dan atau Yeti, sehingga mahkluk ini dikenal dengan sebutan Yeti Argentina. Ucumar Zupai diduga hidup di daerah pegunungan di wilayah Chili dan Argetina. Makhluk ini dikatakan memiliki tinggi sekitar 5 - 7 kaki, berjalan dengan tegak, berbulu, dan mata yang kecil serta tangan dan kaki yang besar. Beberapa saksi mata mengatakan jika makhluk ini berbentuk setengah manusia setengah beruang, sehingga dapat dibayangkan seperti apa rupa makhluk ini.


Menurut kisah penduduk lokal, ucumar zupai suka memakan tumbuhan bernama payo, yaitu sejenis tumbuhan yang mirip dengan kubis. Makhluk ini juga mengeluarkan suara yang aneh, seperti " uhu...uhu...uhu. "

Laporan penampakan pertama terjadi pada bulan Mei 1958 ketika sekelompok orang yang sedang berkemah di Rengo, sekitar 50 mil dari Santiago, Chili melaporkan penampakan yang mereka lihat sewaktu berkemah, dan mereka mereka mengatakan jika makhluk itu mirip dengan manusia kera. Polisi kemudian menginvestigasi tempat tersebut dan mendapatkanlaporan dari salah satu saksi mata, yaitu Carlos Emanuel Soto. Carlos mengatakan jika ia melihat makhluk dengan fisik seperti manusia, namun seluruh tubuhnya tertutup dengan bulu, ia bahkan bersumpah dengan apa yang dilihatnya. Ia melihat makhluk itu di daerah Cordilleras, salah satu dari 6 provinsi di Santiago.


Pada tahun 1956, seorang geologis bernama Audio L. Pitch menemukan jejak kaki misterius dengan panjang 17 inci. Jejak tersebut tentu saja berbeda dengan jejak kaki manusia pada umumnya. Jejak kaki misterius itu ditemukan di sisi pegunungan Andes, Argentina pada ketinggian lebih dari 16 ribu kaki. Jejak serupa juga pernah ditemukan di daerah La Salta, Argentina.


Penduduk dari Tolor Grande pernah melaporkan sebuah kejadian aneh kepada seorang wartawan koran lokal. Mereka mengatakan jika saat malam tiba, para penduduk mendengar suara aneh. Suara tersebut seperti sebuah paduan suara yang mengerikan dan sepertinya berasal dari dekat gunung Curu - curu. Para penduduk menganggap suara tersebut adalah suara Ucumar Zupai dan suara tersebut menjadi sebuah teror bagi masyarakat Tolor Grande.

Walaupun belum ada bukti pasti mengenai keberadaan makhluk ini, namun suara - suara aneh yang berasal dari pegunungan masih menghantui masyarakat setempat hingga saat ini. Salah satu teori mengatakan jika makhluk yang dideskripsikan oleh masyarakat adlahseekor spectacled bear (Tremarctos ornatus) yang ditemukan di daerah Andes walaupun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut lagi mengenai teori ini. Yang jelas, hewan ini tidak berjalan dengan dua kaki dan mengeluarkan suara aneh dan mengerikan.






Kisah mengenai Ucumar zupai memang poupuler di Argentina dan Chili layaknya kisah bigfoot. Walaupun tidak sepopuler bigfoot, namun makhluk cryptoid ini tetap saja membuat penduduk setempat resah, apalagi beberapa rumor mengatakan jika Ucumar Zupai menculik wanita untuk berkembang biak.

Dunia cryptoid memangtidak akan ada pernah habisnya, karena bumi ini masih luas dan masih banyak wilayah yang belum di eksplorasi manusia, jadi tidak heran jika banyak anomali yang kerap kita temukan di bumi ini.
sumber
Diposting oleh Unknown 0 komentar